SHALAT
DAN SIRKULASI DARAH
Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Islam dan Sains
Dosen Pengampu: Noor Saif Muhammad Mussafi, M.Sc.
Disusun
oleh :
1. Uli Nuha (08600036)
2. Zulaicha Ranum F (08600047)
3. Erika Risdianawati (08600060)
4. Catur Winanti (08600062)
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS
SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2011
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Shalat merupakan
bentuk ibadah yang luhur sejak zaman dahulu, dan juga merupakan syari’at yang
dimiliki oleh setiap agama pada umumnya. Hampir tidak pernah
dijumpai dalam sejarah agama-agama di muka bumi ini, satu agama yang
meninggalkan shalat. Bagi
umat islam, shalat merupakan salah satu bentuk dzikir dan dzikir itu fungsinya
adalah untuk menghilangkan sters, memberikan ketenangan, ketentraman, tidak
cemas dan depresi.
William F. Ganong
mengungkapkan bahwa gerakan tubuh pada waktu olahraga akan meningkatkan kondisi
curah jantung, duduk/berdiri dari posisi berbaring menurunkan kondisi curah
jantung dan tidur tidak menimbulkan perubahan.
Dari fenomena itulah diperlukan sebuah data empirik untuk menambah
keyakinan bagi umat islam khususnya, bahwa dalam sholat terdapat hikmah dan manfaat yang sangat berguna bagi
kesehatan seperti kelancaran sirkulasi darah (tekanan darah), kesehatan jantung
dan lain-lain karena shalat memuat gerakan –gerakan yang mengandung olah raga
tubuh yang berguna bagi kesehatan.
Gerakan-gerakan shalat yang dilakukan secara teratur
dan terus menerus
akan membuat persendian lentur, tidak kaku, tulang menjadi kokoh serta tulang
punggung tidak bengkok. Juga dapat melancarkan peredaran darah yang dapat
mencegah kekakuan dan penyumbatan pembuluh darah. Hal ini akan menghindarkan
adanya gangguan peredaran ke jantung yang sering mengakibatkan kematian. Selain itu darah
juga membawa sari-sari makanan dan
oksigen untuk diedarkan ke seluruh tubuh untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Jika sirkulasi darah tidak lancar maka penyaluran oksigen dan sari-sari makanan
terhambat, sehingga proses metabolisme tubuh akan terganggu dan dapat menyebabkan
kematian.
B.
Alasan
Pemilihan Tema
Kami memilih tema ini karena kita tau sholat
merupakan rukun islam yang ke 2 dan itu merupakan hal yang wajib kita
laksanakan tiap hari. selain mengerjakan suatu kewajiban kita juga merasa ingin
tau apa saja manfaat sholat di tinjau dari sains dan perspektif islam. Dengan
alas an inilah kami memilih tema ini dengan tujuan kita paham apa semua manfaat
yang terkan dung dalam Sholat.
C.
Tujuan
1. Mengetahui ranah integrasi-interkoneksi
tentang shalat dan sirkulasi darah (Q.S Al- Baqarah 45 dan Al-Mukminun 1-2) dan
Sains.
2. Mengetahui model
integrasi-interkoneksi tentang shalat dan sirkulasi darah (Q.S Al- Baqarah 45
dan Al- Mukminu 1-2) .
D. Manfaat
1.
Menambah pengetahuan mengenai hubungan
antara agama dan sains.
2.
Menambah wawasan bahwa agama dan sains
tidak seharusnya dipisah-pisahkan.
3.
Dapat semakin meningkatkan iman dan
taqwa kepada Allah SWT
4.
Mendapat ilmudan kesadaran bahwa Allah
menciptakan segala sesuatu tidak tanpa manfaat.
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian yang terkait
dalam makalah ini adalah skripsi yang disusun oleh Yuyun Khumaidati (00450381)
program studi pendidikan biologi jurusan tadris MIPA fakultas tarbiyah pada
tahun 2008, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang berjudul “Pengaruh Gerak Tubuh
Dalam Shalat Terhadap Tekanan Darah (Tinjauan Fisiologis)”. Skripsi ini menjelaskan bahwa sholat dapat mempengaruhi kelancaran peredaran darah seseorang,
namun integrasi dan interkoneksinya belum dijelaskan
secara mendetail.
Dalam skripsi ini hanya
disajikan data- data orang yang rajin
melakukan shalat tahajud akan memiliki tekanan darah yang lancar. Namun dalam
makalah kami ini, yang dibahas tidak
hanya peredaran darah, tetapi sirkulasi darah yang di dalamnya juga mencangkup
tentang peredaran darah, dan juga tekanan darah. Kami mengambil sirkulasi darah karena sholat terdiri dari gerakan-
gerakan seperti olahraga dengan posisi tubuh yang dapat menggerakan sendi-sendi
dan otot yang kaku, apalagi ketika sholat ini dilakukan secara teratur, sehingga
otot-otot yang kaku tadi tidak akan menyumbat peredaran darah ke seluruh tubuh.
Keunggulan sholat dibandingkan gerakan lainnya adalah di dalam sholat kita
lebih banyak menggerakkan anggota tubuh, termasuk jari-jari kaki dan tangan.
Pada dasarnya, seluruh
gerakan sholat bertujuan meremajakan tubuh. Jika tubuh lentur, kerusakan sel
dan kulit sedikit terjadi. Apalagi jika dilakukan secara rutin, maka sel-sel
yang rusak dapat segera tergantikan. Regenerasi pun berlangsung dengan lancar.
Alhasil, tubuh senantiasa bugar.
BAB III
SISTEM SIRKULASI DARAH DALAM
PERSPEKTIF ISLAM
A.
ONTOLOGI
ôs% yxn=øùr& tbqãZÏB÷sßJø9$# ÇÊÈ tûïÏ%©!$# öNèd Îû öNÍkÍEx|¹ tbqãèϱ»yz ÇËÈ
Artinya : “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,(1)(yaitu)
orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya.(Q.S Al – Mukminun ayat 1-2)
Firman Allah SWT
“orang-orang yang khusyu.” Al Mu’tamir meriwayatkan dari Khalid dari Muhammad
bin Sirin, dia berkata, “ Nabi SAW selalu melihat ke langit (atas) saat menunaikan
shalat, Lalu Allah menurunkan ayat yang artinya ‘Yaitu orang-orang yang khusyu’
dalam shalatnya’. Maka beliaupun kemudian melihat ketempat sujud.
Dalam
riyawat Husyaim dinyatakan, “ dahulu kaum muslimin menoleh (ke kanan dan ke
kiri) di dalam shalatnya, dan merekapun melihat keatas hingga Allah menurunkan
; “ Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman yaitu orang-orang yang
khusyu’ dalam shalatnya. Maka merekapun kemudian menghadap kedepan di dalam
shalatnya dan melihat ke hadapan mereka. Khusyu’ itu adanya di dalam hati.
Apabila hati khusyu’, maka seluruh anggota tubuh akan khusyu’ karena
kekhusyu’annya hati ini. Sebab hati adalah raja bagi anggota tubuh.
Menurut
istilah syara’ shalat adalah suatu ibadah yang dimulai dengan takbiratul ihram,
dan diakhiri dengan salam, serta dilengkapi dengan berberapa perbuatan dan
ucapan. Kemudian hal ihwal yang berhubungan dengan shalat itu, disesuaikan
dengan ketentuan yang diajarkan ataupun dicontohkan oleh Rasulullah SAW,
sebagaimana yang ditegaskan oleh beliau:
صلوا
كما رايتموني اصلي (رواهالبخارى)
Artinya: “ kerjakanlah shalat itu,
sebagaimana kamu melihat aku mengerjakannya” (
H.R Buhari)
B.
AKSIOLOGI
(#qãZÏètFó$#ur Îö9¢Á9$$Î/ Ío4qn=¢Á9$#ur 4 ………..
Artinya ; “ Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. ….
(Q.S.
Al Baqarah : 45)
Dari ayat di atas
tersebut menurut Tafsir Al Qurthubi menjelaskan bahwa Ash-shabr secara literal
adalah Al-Habs atau menahan. Allah memerintahkan agar bersabar dalam ketaatan
dan meninggalkan penyimpangan di dalam kitabNya. Jika dia bersabar dengan
meninggalkan maksiat, maka sesungguhnya dia telah dalam ketaatan. Hikmah shalat
salah satunya adalah sebagai penolong terutama bagi orang-orang yang beriman
dan khusyu’ dalam shalatnya. Didalam kesukaran atau kesulitan yang kita hadapi,
kita mohon pertolongan kepada Allah dengan mengerjakan shalat dan bersabar.
Dengan bersabar hati kita akan tenang dan tentram sehingga hidup kita akan
bahagian.
C.
EPISTIMOLOGI
Ranah
epistimologi ini dilihat dari kata Al
mukminun
pada Q.S Al – Mukminun ayat satu.
Dimana
orang yang melakukan gerakan shalat
seperti yang dianjurkan oleh Nabi adalah
para muslimin. Gerakan shalat
yang dimaksud meliputi gerakan seluruh tubuh dari jari-jari kaki sampai pada
kepala. Proses
shalat dalam ajaran islam antara
lain:
1. Niat
yaitu artinya sengaja menurut istilah artinya kehendak hati yang ditunjukan
untuk melakukan sesuatu.
2. Berdiri
(tegak bagi orang yang kuasa) berdiri tegak lurus dengan pikiran yang tenang
untuk mengingat Allah, pandangan lurus kedepan kearah sujud.
3. Membaca
Takbirotul ikhram yaitu mengucapkan Allaahu akbar. Mengangkat kedua tangan
sejajar telinga (gambar 2), lalu melipatnya di depan perut atau dada bagian
bawah. Pelaksanaan antara niat dan takbirotul ikhram adalah bersamaan. Bacaan takbir harus jelas dan benar dan
minimal dapat didengar oleh kita sendiri. Sebab takbir termasuk rukun kauliyah.
Sebagaimana yang diterangkan oleh Rasullulah:
اذا قمت ا لى ا لصلا ة
فكبر
Artinya:
jika kamu mengerjakan shalat maka bertakbirlah (H.R Buhari dari abu Hurairah)
4. Membaca Fatihah
5. Rukuk
dan Tumakninah (berhenti sebentar). Badan dibungkukan dan kepala sejajar dengan
pinggang. Kedua tanagn memegang lutut sehingga merupakan garis 90°. Perbuatan
rukuk ini berdasarkan hadis:
قا ل ر سو ل الله صلى الله عليه و سلم ....ثم ا ر كع حتى تطمئن را كعا
Artinya : Rhosullulah SAW bersabda kemudian
rukuklah engkau sehinggga engkau dalam keadaan tumakninah (H.R Buhari dan Muslim dari
abu Hurairah)
Dalam hadis lain
disebutkan
لا
تجز ئ صلا ت الر جل حتى يقيم ظهر ه فى الركو ع و السجو د
Artinya
: Tidak sempurna sembayang seseorang hingga diluruskannya punggungnya diwaktu
rukuk dan sujut.H.R abu Daud dan Tirmidzi)
6. I’tidal
dan tumakninah
I’tidal adalah bangun dari rukuk
dan berdiri kembali.
قا ل ر سو ل الله صلى الله عليه
و سلم ....ثم ا ر كع حتى تعتد ل قا ئما
Artinya : kemudian
bangunlah sehingga engkau berdiri tegak lurus (HR Bukhari muslim)
7. Sujud dua kali serta tumakninah
Teknis melakukan sujud yaitu lutut
didahulukan kemudian baru kedua tangan diletakan diatas tempat shalat sejajar
dengan pipi sesudah itu barulah meletakan dahi ketempat sujud. Jari-jari kaki
ditekukan sehingga kedua ujung jari kaki menghadap kiblat.
قا ل ر سو ل الله صلى الله عليه و سلم ....ثم اسجد حتى تطمئن سا جدا ثم ا ر كع حتى تطمئن
جا لسا ثم اسجد حتى
تطمئن سا جدا
Artinya : Kemudian
sujudlah engkau hingga berhenti sebentar, kemudian duduklah engkau hingga
berhenti sebentar, kemudian sujudlah engkau hingga berhenti sebentar
(HR Bukhari Muslim)
ان النبي ص م كا ن اذا سجد امكن انفه زجبهته الارض و
نحى يديه عن جنبيه
Artinya:
Bahwasanya nabi SAW bila ia sujud,
ditekannya hidungnya dan keningnya ke bumi. Dan direnggangkan kedua tangannya
dari dua lambungnya (HR Thirmidzi dan Abu Dawud)
8. Duduk
antara dua sujud dan tuma’ninah
Sesudah sujud kita duduk istirosyi.
Sedangkan jari-jari kaki kanan ditekukkan. Tumit diangkat sehingga jari-jari
dari kedua kaki menghadap klibat. Kemudian kedua tangan diletakkan diatas kedua
paha, dengan jari-jarinya terbentang dan ujung jari sejajar dengan ujung lutut.
ثم اسجد حتى تطمئن سا جدا ثم ا ر كع حتى تطمئن جا لسا ثم
اسجد حتى تطمئن سا جدا
ثم افعل ذا لك فى صلاتك كلها
Artinya : Kemudian
sujudlah engkau, hingga engkau tuma’ninah dalam sujud itu, kemudian bangkitlah
hingga engkau tuma’ninah dalam duduk engkau, Kemudian sujudlah pula hingga
engkau tuma’ninah dalam sujud itu. Kemudian perbuatlah denmikian dalam semua
shalatmu. (HR Bukhori dan Muslim)
9. Duduk takhiyat akhir dan tuma’ninah
Kaki
kiri dimasukkan kekanan sehingga tapak kakinya dibawah betis kanan, jari-jarinya
dikeluarkan dan duduk diatas pinggul, sedangkan kaki kanan ditekuk dan
menghadap ke kiblat.
واذا
جلس فى الركعلة الاخرة قدم زجله اليسرا ونصب الاخرى وقعد على مقعده
Artinya: Dan apabila
beliau duduk pada rakaat yang akhir, beliau mengulurkan kaki kirinya ke kanan
dan menegakkan kaki yang kanan serta duduk pada pinggulnya.
(HR Bukhori dan Muslim)
10.
Membaca Tasyahud akhir
11.
Membaca Shalawat Nabi
12.
Mengucapkan salam serta menoleh ke kanan dan ke kiri
ان النبي ص م كا ن يسلم عن يمينه وعن يساره السلام
عليكم ورحمة الله حتى يرى بياض خده
Artinya:
Bahwasanya Nabi mengucapkan salam kekanan
dan kekiri dengan ucapan assalamu’alaikum wr.wb. (HR, Akhmad, Abu Dawud, Ibnu
Majah, At-Tirmidzi, dan An-Nasai)
13. Tertib.
BAB IV
SISTEM
SIRKULASI DARAH DALAM PERSPEKTIF SAINS
A.
ONTOLOGI
Tekanan
darah arterial adalah kekuatan tekanan darah ke dinding pembuluh darah yang
menampungnya. Tekanan ini berubah-ubah pada setiap tahap siklus jantung. Selama
sistol ventrikuler pada saat ventrikel kiri memaksa darah masuk aorta tekanan
naik sampai puncak yang disebut tekanan sistolik. Selama diastol tekanan turun, nilai terendah
yang dicapai disebut tekanan diastolik.
Perbedaan
tekanan antara sistol dan diastol disebut tekanan nadi. Batas terendah tekanan
sistol pada orang dewasa diperkirakan 105 mmHg, dan batas teratas ialah 150
mmHg. Pada wanita tekanan darahnya adlah 5-10 mmHg lebih rendah dari pada pria.
B.
EPISTEMOLOGI
Tekanan
darah sistolik dihasilkan oleh otot jantung yang mendorong isi ventrikel masuk
kedalam arteri yang telah teregang. Selama diastol arteri masih tetap
menggembung karena tahapan periferi dan arteole-arteole menghalangi semua darah
mengalir kedalam jaringan. Tekanan darah sebagian tergantung kepada kekuatan
dan volume darah yang dipompa oleh jantung, dan sebagian lagi tergantung pada
kontraksi otot dalam dinding arteriole. Kontraksi ini dipertahankan oleh saraf
vasokontruksi dan ini dikendalikan oleh pusat vaso motorik dalam medula
oblongata.
Pusat
vasomotorik mengatur tahanan periferi untuk mempertahankan agar tekanan darah
relatif konstan. Tekanan darah mengalami sedikit perubahan bersamaan dengan
perubahan-perubahan gerakan yang fisiologi, seperti latihan jasmani, waktu
adanya perubahan mental karena kecemasan dan emosi, sewaktu tidur dan sewaktu
makan.
Sel-sel
tertentu otot jantung vertebrata bersifat dapat terangsang sendiri, yang
berarti sel-sel itu dapat berkontraksi tanpa sinyal apapun dari system syaraf.
Masing-masing sel otot jantung yang dikeluarkan dari jantung dan diamati dengan
mikroskop dapat terlihat berdenyut. Daerah jantung yang desebut nodus (simpul)
sinoatrium (SA) mempertahankan irama pemompaan jantung denngan cara menentukan
laju kontraksi semua otot sel jantung. Terbuat dari jaringan otot khusus, nodus
SA terletak pada dinding atrium kanan, dekat dengan titik dimana vena cava
superior memasuki jantung. Nodus SA membangkitkan impuls listrik mirip seperti
impuls yang di hasilkan oelh sel-sel saraf. Karena sel –sel otot jantung secara
listrik disambung, impuls dari nodus SA menyebar dan merambat secara cepat
melalui dinding atria, dan membuat otot sel-sel jantung berkontraksi secara
serentak.
Denyut
jantung juga meningkat dengan olahraga. Peningkatan denyut akibat aktivitas
fisik itu merupakan suatu adaptasi yang membuat system sirkulasi dapat
menyediakan tambahan oksigen yang dibutuhkan oleh otot yang sedang bekerja
keras.
C.
AKSIOLOGI
Manusia
mempunyai sekitar 650 otot tubuh, berarti mempunyai 650 motor yang memberikan
kemampuan untuk bergerak. Otot-otot ini
jika tidak digunakan akan kehilangan kemampuannya dan berkurang ukurannya dan
jika itu tidak aktif untuk jangka yang cukup lama maka akan berhenti semuanya
karena itu gerak badan sangat penting.
Manfaat
melakukan gerak badan dengan teratur antara lain memperkuat otot jantung, memperbaiki
sirkulasi diseluruh saluran darah, menormalkan tekanan darah, yakni tekanan
darah tinggi akan menurun dan tekanan darah rendah akan naik,menguatkan tulang,
menuatkan paru-paru, menurunkan emosi negatif, menguatkan otot dan
jaringan-jaringan penghubung dan mengurangi proses penuaan.
Kelainan
dan gangguan pada system sirkulasi darah dapat terjadi pada pewarisan
(keturunan), rusaknya organ akibat kecelakaan, ataupun karena makanna yang
dikonsumsi banyak mengandung zat lemak dan zat kapur. Zat tersebut dapat
mengakibatkan pembuluh darah tersumbat atau elastisitas otot jantung berkurang
untuk memompa darah.
Macam
kelainan atau gangguan pada system sirkulasi adalah sebagai berikut:
·
Anemia (kurang darah) : disebabkan
rendahnya kadar Hb dalam darah rendah atau berkurangnya jumlah eritrosit dalam
darah.
·
Varises : pelebaran pembuluh darah vena
di betis.
·
Ateroslkerosis : yaitu pergeseran
pembuluh nadi karena endapan lemak.
·
Hemofilia : kelainan darah yang
disebabkan darah sukar membeku Karen adarah kekurangan trombosit.
·
Leukimia (kanker darah) : jumlah sel
darah putih (leukosit) yang menurun.
·
Sklerosis : pengendapan pada partikel
pembuluh darah yang menyebabakan pembuluh darah tidak elastis.
·
Dll.
BAB V
PEMBAHASAN
Model integrasi interkoneksi islam
dan sains dalam hal ini yaitu klarifikatif. Hubungan model integrasi
interkoneksi ini dapat di lihat pada table, dari sudut pandang islam mengenai proses shalat itu sendiri
(Epistimologi) baik gerakannya dan cara pengerjaannya yang dilakukan secara
khusyu’ dan teratur . sedangkan dari sudut pandang sains yaitu manfaat yang
dtimbulkan dari gerakan shalat dan cara pengerjaan shalat tadi ( Aksiologi). Manfaat dari
gerakan-gerakan shalat terhadap sirkulasi darah adalah sebagai berikut:
a.
Takbiratul ihram, postur, berdiri tegak,
mengangkat kedua tangan sejajar telinga, lalu melipatnya didepan perut dan dada
bagian bawah. Manfaatnya dari gerakan ini adalah melancarkan aliran darah,
getah bening, dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung dubawah otak
memungkinkan darah mengalir lancar ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua
tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar.
b.
Postur rukuk yang sempurna ditandai
dengan tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segelas air diatas
punggung tersebut maka tidak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang
belakang. Manfaatnya yaitu posisi jantung sejajar dengan otak maka aliran darah
maksimal dpada tubuh bagian tengah. Rukuk mengencangkan otot pinggang, paha,
kaki dan betis dan memungkinkan darah mengaklir ke tubuh bagian atas sehingga
meningkatkan aliran darah yang lebih besar ke tubuh bagian atas (kepala, mata,
telinaga, hidung, otak, dan paru-paru) yang memungkinkan terusirnya racun
mental.
c.
Sujud, postur menungging dengan
meletakkan kedua tangan, lutut ujung kaki, dan dahi pada lantai. Manfaatnya
aliran getah bening dipompa kebagian leher dan ketiak. Posisi jantung diatas
otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak yang artinya
otak mendapat pasokan darah kaya oksigen yang memacu kerja sel-selnya. Aliran
ini berpebgaruh pada daya pikir seseorang karena itu lakukan sujud dengan
tuma’ninah, jangan tergesa-gesa agar darah mencukupi kapasitasnya diotak.
dengan sujud, pembuluh darah akan banyak mendapat pasokan darah. dengan
beredarnya darah melewati pembuluh darah dan urat nadi, jantung akan berfungsi
dengan baik dan memadai untuk memopa darah segar ke otak melalui pembuluh darah
leher dan menarik kembali darah dan kaki ke jantung secara terus-menerus.
Dengan ini berfungsi mengusir kelelahan dan menyegarkan pikiran.
d.
Salam, gerakan memutar kepal kekanan dan
kekriri secara maksimal. Manfaatnya relaksasi otot di sekitar leher dan kepal
menyempurnakan aliran darah di kepala. Gerakan ini mencegah sakit kepal dan
menjaga kekencangan kulit wajah.
Tabel hubungan model integrasi dan interkoneki islam dan
sains
Perspektif
sains
|
||||
Perspektif
islam
|
|
Ontologi
|
Epistimologi
|
Aksiologi
|
Ontologi
|
|
|
|
|
Epistimologi
|
|
|
√
|
|
Aksiologi
|
|
|
|
Berbagai studi
menemukan bahwa berbagai area tubuh, ketika di aktifkan dengan sentuhan gerakan
atau pikiran, maka akan menimbulkan respon fisik dan emosi tertentu yang dapat
memperlancar peredaran darah. Pada hakekatnya sabar itu terletak pada mengingat janji Allah yang akan
memberi pahala kepada siapa saja yang sabar menahan diri dari kemauan hawa
nafsu terhadap hal-hal yang diharamkan Allah,juga mau mengamalkan berbagai
bentuk taat yang dirasakan sangat berat bagi dirinya, dan mau mengingat bahwa
setiap musibah yang menimpa dirinya atau orang lain adalah takdir Allah. Karenanya
sikap sabar ini memerlukan taat dan patuh pada Allah. Kemudian memohon
pertolongan kepada Nya salah satunya dengan melakukan shalat. Sebab shalat
mengandung hikmah yang besar, yakni dapat mencegah seseorang dari perbuatan
keji dan mungkar. Disamping itu orang yang melakukan shalat akan merasa dekat
denganNya dan selalu dalam pengawasannya
baik lahir maupun batin.
Shalat yang ihlas dan
kusyuk dibuktikan secara kuantitatif melalui sekresi hormon kortisol dengan
parameter kondisi tubuh. Pada kondisi normal, jumlah kortisol pada pagi hari
normalnya antara 38-690 nmol/liter. Sedangkan pada malam hari atau setelah
pukul 24.00, jumlah ini meningkat menjadi 69-345 nmol/liter. Kalau jumlah
hormone kortisolnya normal, dapat diindikasikan bahwa orang tersebut tidak
ikhlas karena merasa tertekan.
Rasulullah bersabda:
و
قر ة عيني في ا لصلا ة
Artinya
: “Hatiku terasa tentram bila sedang shalat”
Hal ini dapat dikatakan
bahwa shalat akan menentramkan jiwa kita yang gelisah oleh aktivitas
sehari-hari dan orang yang hatinya tentram maka akan berpengaruh terhadap
kesehatan tubuhnya teruma pada tekanan darahnya. Secara ilmiah telah terbukti
bahwa tekanan darah merupakan penyakit yang biasa muncul dari masalah kejiwaan
sehingga dapat mengakibatkan stres. Stres yang melanda biasanya merupakan
kecemasan mental yang ditimbulkan oleh perasaan takut, tidak aman,
kekhawatiran. Ketika orang menjadi stres tubuh akan bereaksi, sehingga kadar
adrenalin dalam darah meningkat, tekanan darah meningkat, dan kecepatan detak
jantung juga meningkat. Oleh karena itu
dalam melaksanakan shalat hendaknya fikiran harus tetap fokus dan khusyu’.
Fikiran yang fokus dan khusyu’ akan membawa pada ketentraman jiwa sehingga akan
menimbulkan aliran darah yang normal karena dengan adanya peredaran darah yang
normal maka akan menyebabkan
tekanan darah yang normal.
BAB VI
KESIMPULAN
1.
Ranah integrasi-interkoneksi pada
pembahasan Shalat dan sirkulasi darah ini adalah Epistimologi - Aksiologi.
2.
Model
integrasi-interkoneksi antara Islam (QS. Al-Baqoroh 45 dan Al- Mukminun 1-2)
dan sains pada pembahasan ini adalah model konfirmatif di ranah Aksiologi.
DAFTAR PUSATAKA
Al Maraghi, Ahmad Mushthafa. 1992. Terjemah Tafsir Al Maraghi. Semarang: CV
Toha Putra Semarang
Al Qurthubi. 2007. Tafsir Al Qurthu jilid 1 Diterjemahkan oleh Fathurrahman dkk. Jakarta : Pustaka Azzam
. 2007. Tafsir Al Qurthu jilid 12 Diterjemahkan oleh Fathurrahman dkk. Jakarta : Pustaka Azzam
Arifin, Dachlan. 1992. Pokok-pokok Hukum Cara Shalat Dan
Pemeliharaan Jenazah. Yogyakarta : Sumbangsih Offset.
Campbell. 2004. Biologi jilid 3 Edisi V. Jakarta: Erlangga
Ganong,
William F. 2002. Fisiologi Kedokteran.
Jakarta: Erlangga
Nizar, Muhammad. 2009. Keajaiban Ibadah Secara Medis.
Yogyakarta: Tugu Publiser
Khumaidati, Yuyun.2005. Pengaruh Gerak Tubuh Dalam Shalat Terhadap
Tekanan Darah. Yogyakarta
Pearce, Evelyn. 2007. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis.
Jakarta ; Gramedia
. 2010. Al – Qur’an dan Terjemahnya Edisi
Ilmu Pengetahuan. Bandung : Mizan