Rabu, 24 Oktober 2012

sholat dan sirkulasi darah


SHALAT DAN SIRKULASI DARAH
Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Islam dan Sains
Dosen Pengampu: Noor Saif Muhammad Mussafi, M.Sc.



Disusun oleh :
1.      Uli Nuha                           (08600036)
2.      Zulaicha Ranum F             (08600047)
3.      Erika Risdianawati            (08600060)
4.      Catur Winanti                   (08600062)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2011
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Shalat merupakan bentuk ibadah yang luhur sejak zaman dahulu, dan juga merupakan syari’at yang dimiliki oleh setiap agama pada umumnya. Hampir tidak pernah dijumpai dalam sejarah agama-agama di muka bumi ini, satu agama yang meninggalkan shalat. Bagi umat islam, shalat merupakan salah satu bentuk dzikir dan dzikir itu fungsinya adalah untuk menghilangkan sters, memberikan ketenangan, ketentraman, tidak cemas dan depresi.
William F. Ganong mengungkapkan bahwa gerakan tubuh pada waktu olahraga akan meningkatkan kondisi curah jantung, duduk/berdiri dari posisi berbaring menurunkan kondisi curah jantung dan tidur tidak menimbulkan perubahan.   Dari fenomena itulah diperlukan sebuah data empirik untuk menambah keyakinan bagi umat islam khususnya, bahwa dalam sholat terdapat  hikmah dan manfaat yang sangat berguna bagi kesehatan seperti kelancaran sirkulasi darah (tekanan darah), kesehatan jantung dan lain-lain karena shalat memuat gerakan –gerakan yang mengandung olah raga tubuh yang berguna bagi kesehatan.
Gerakan-gerakan shalat yang dilakukan secara teratur dan terus menerus akan membuat persendian lentur, tidak kaku, tulang menjadi kokoh serta tulang punggung tidak bengkok. Juga dapat melancarkan peredaran darah yang dapat mencegah kekakuan dan penyumbatan pembuluh darah. Hal ini akan menghindarkan adanya gangguan peredaran ke jantung yang sering mengakibatkan kematian. Selain itu darah juga membawa sari-sari makanan  dan oksigen untuk diedarkan ke seluruh tubuh untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Jika sirkulasi darah tidak lancar maka penyaluran oksigen dan sari-sari makanan terhambat, sehingga proses metabolisme tubuh akan terganggu dan dapat menyebabkan kematian.

B.     Alasan Pemilihan Tema

Kami memilih tema ini karena kita tau sholat merupakan rukun islam yang ke 2 dan itu merupakan hal yang wajib kita laksanakan tiap hari. selain mengerjakan suatu kewajiban kita juga merasa ingin tau apa saja manfaat sholat di tinjau dari sains dan perspektif islam. Dengan alas an inilah kami memilih tema ini dengan tujuan kita paham apa semua manfaat yang terkan dung dalam Sholat.

C.    Tujuan
1.      Mengetahui ranah integrasi-interkoneksi tentang shalat dan sirkulasi darah (Q.S Al- Baqarah 45 dan Al-Mukminun 1-2) dan Sains.
2.      Mengetahui model integrasi-interkoneksi tentang shalat dan sirkulasi darah (Q.S Al- Baqarah 45 dan Al- Mukminu  1-2) .
D. Manfaat
1.      Menambah pengetahuan mengenai hubungan antara agama dan sains.
2.      Menambah wawasan bahwa agama dan sains tidak seharusnya dipisah-pisahkan.
3.      Dapat semakin meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT
4.      Mendapat ilmudan kesadaran bahwa Allah menciptakan segala sesuatu tidak tanpa manfaat.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian yang terkait dalam makalah ini adalah skripsi yang disusun oleh Yuyun Khumaidati (00450381) program studi pendidikan biologi jurusan tadris MIPA fakultas tarbiyah pada tahun 2008, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang berjudul “Pengaruh Gerak Tubuh Dalam Shalat Terhadap Tekanan Darah (Tinjauan Fisiologis)”. Skripsi ini menjelaskan bahwa sholat dapat mempengaruhi kelancaran peredaran darah seseorang, namun integrasi dan interkoneksinya belum dijelaskan secara mendetail.
Dalam skripsi ini hanya disajikan  data- data orang yang rajin melakukan shalat tahajud akan memiliki tekanan darah yang lancar. Namun dalam makalah kami ini, yang dibahas tidak  hanya peredaran darah, tetapi sirkulasi darah yang di dalamnya juga mencangkup tentang peredaran darah, dan juga tekanan darah. Kami mengambil sirkulasi  darah karena sholat terdiri dari gerakan- gerakan seperti olahraga dengan posisi tubuh yang dapat menggerakan sendi-sendi dan otot yang kaku, apalagi ketika sholat ini dilakukan secara teratur, sehingga otot-otot yang kaku tadi tidak akan menyumbat peredaran darah ke seluruh tubuh. Keunggulan sholat dibandingkan gerakan lainnya adalah di dalam sholat kita lebih banyak menggerakkan anggota tubuh, termasuk jari-jari kaki dan tangan.
Pada dasarnya, seluruh gerakan sholat bertujuan meremajakan tubuh. Jika tubuh lentur, kerusakan sel dan kulit sedikit terjadi. Apalagi jika dilakukan secara rutin, maka sel-sel yang rusak dapat segera tergantikan. Regenerasi pun berlangsung dengan lancar. Alhasil, tubuh senantiasa bugar.




BAB III
SISTEM SIRKULASI DARAH DALAM PERSPEKTIF ISLAM
A.    ONTOLOGI
ôs% yxn=øùr& tbqãZÏB÷sßJø9$# ÇÊÈ   tûïÏ%©!$# öNèd Îû öNÍkÍEŸx|¹ tbqãèϱ»yz ÇËÈ  
Artinya : “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,(1)(yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya.(Q.S Al – Mukminun ayat 1-2)           
Firman Allah SWT “orang-orang yang khusyu.” Al Mu’tamir meriwayatkan dari Khalid dari Muhammad bin Sirin, dia berkata, “ Nabi SAW selalu melihat ke langit (atas) saat menunaikan shalat, Lalu Allah menurunkan ayat yang artinya ‘Yaitu orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya’. Maka beliaupun kemudian melihat ketempat sujud.
            Dalam riyawat Husyaim dinyatakan, “ dahulu kaum muslimin menoleh (ke kanan dan ke kiri) di dalam shalatnya, dan merekapun melihat keatas hingga Allah menurunkan ; “ Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman yaitu orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya. Maka merekapun kemudian menghadap kedepan di dalam shalatnya dan melihat ke hadapan mereka. Khusyu’ itu adanya di dalam hati. Apabila hati khusyu’, maka seluruh anggota tubuh akan khusyu’ karena kekhusyu’annya hati ini. Sebab hati adalah raja bagi anggota tubuh.
            Menurut istilah syara’ shalat adalah suatu ibadah yang dimulai dengan takbiratul ihram, dan diakhiri dengan salam, serta dilengkapi dengan berberapa perbuatan dan ucapan. Kemudian hal ihwal yang berhubungan dengan shalat itu, disesuaikan dengan ketentuan yang diajarkan ataupun dicontohkan oleh Rasulullah SAW, sebagaimana yang ditegaskan oleh beliau:


صلوا كما رايتموني اصلي (رواهالبخارى)
Artinya: “ kerjakanlah shalat itu, sebagaimana kamu melihat aku mengerjakannya”    ( H.R Buhari) 


B.     AKSIOLOGI
(#qãZŠÏètFó$#ur ÎŽö9¢Á9$$Î/ Ío4qn=¢Á9$#ur 4 ………..  
Artinya ; “ Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. ….  
                (Q.S. Al Baqarah : 45)
Dari ayat di atas tersebut menurut Tafsir Al Qurthubi menjelaskan bahwa Ash-shabr secara literal adalah Al-Habs atau menahan. Allah memerintahkan agar bersabar dalam ketaatan dan meninggalkan penyimpangan di dalam kitabNya. Jika dia bersabar dengan meninggalkan maksiat, maka sesungguhnya dia telah dalam ketaatan. Hikmah shalat salah satunya adalah sebagai penolong terutama bagi orang-orang yang beriman dan khusyu’ dalam shalatnya. Didalam kesukaran atau kesulitan yang kita hadapi, kita mohon pertolongan kepada Allah dengan mengerjakan shalat dan bersabar. Dengan bersabar hati kita akan tenang dan tentram sehingga hidup kita akan bahagian.

C.    EPISTIMOLOGI
Ranah epistimologi ini dilihat dari kata Al mukminun pada Q.S Al – Mukminun ayat satu. Dimana orang yang melakukan gerakan shalat seperti yang dianjurkan oleh Nabi adalah para muslimin. Gerakan shalat yang dimaksud meliputi gerakan seluruh tubuh dari jari-jari kaki sampai pada kepala. Proses shalat dalam ajaran islam antara lain:
1.      Niat yaitu artinya sengaja menurut istilah artinya kehendak hati yang ditunjukan untuk melakukan sesuatu.
2.      Berdiri (tegak bagi orang yang kuasa) berdiri tegak lurus dengan pikiran yang tenang untuk mengingat Allah, pandangan lurus kedepan kearah sujud.
3.      Membaca Takbirotul ikhram yaitu mengucapkan Allaahu akbar. Mengangkat kedua tangan sejajar telinga (gambar 2), lalu melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah. Pelaksanaan antara niat dan takbirotul ikhram adalah bersamaan.  Bacaan takbir harus jelas dan benar dan minimal dapat didengar oleh kita sendiri. Sebab takbir termasuk rukun kauliyah. Sebagaimana yang diterangkan oleh Rasullulah:

اذا قمت ا لى ا لصلا ة فكبر
Artinya: jika kamu mengerjakan shalat maka bertakbirlah  (H.R Buhari dari abu Hurairah)
4.       Membaca Fatihah
5.      Rukuk dan Tumakninah (berhenti sebentar). Badan dibungkukan dan kepala sejajar dengan pinggang. Kedua tanagn memegang lutut sehingga merupakan garis 90°. Perbuatan rukuk ini berdasarkan hadis:
قا ل ر سو ل الله صلى الله عليه و سلم  ....ثم ا ر كع حتى تطمئن را كعا
   Artinya : Rhosullulah SAW bersabda kemudian rukuklah engkau sehinggga engkau dalam keadaan tumakninah (H.R Buhari dan Muslim dari abu Hurairah)
Dalam hadis lain disebutkan
لا تجز ئ صلا ت الر جل حتى يقيم ظهر ه فى الركو ع و السجو د
Artinya : Tidak sempurna sembayang seseorang hingga diluruskannya punggungnya diwaktu rukuk dan sujut.H.R abu Daud dan Tirmidzi)
6.      I’tidal dan tumakninah
I’tidal adalah bangun dari rukuk dan berdiri kembali. 
قا ل ر سو ل الله صلى الله عليه و سلم     ....ثم ا ر كع حتى تعتد ل قا ئما
Artinya : kemudian bangunlah sehingga engkau berdiri tegak lurus (HR Bukhari muslim)
7.      Sujud  dua kali serta tumakninah
Teknis melakukan sujud yaitu lutut didahulukan kemudian baru kedua tangan diletakan diatas tempat shalat sejajar dengan pipi sesudah itu barulah meletakan dahi ketempat sujud. Jari-jari kaki ditekukan sehingga kedua ujung jari kaki menghadap kiblat.
قا ل ر سو ل الله صلى الله عليه و سلم  ....ثم اسجد حتى تطمئن سا جدا ثم ا ر كع حتى تطمئن
 جا لسا ثم اسجد حتى تطمئن سا جدا 
Artinya : Kemudian sujudlah engkau hingga berhenti sebentar, kemudian duduklah engkau hingga berhenti sebentar, kemudian sujudlah engkau hingga berhenti sebentar (HR Bukhari Muslim)
ان النبي ص م كا ن اذا سجد امكن انفه زجبهته الارض و نحى يديه عن جنبيه
Artinya: Bahwasanya nabi SAW bila ia sujud, ditekannya hidungnya dan keningnya ke bumi. Dan direnggangkan kedua tangannya dari dua lambungnya (HR Thirmidzi dan Abu Dawud)
8.      Duduk antara dua sujud dan tuma’ninah
Sesudah sujud kita duduk istirosyi. Sedangkan jari-jari kaki kanan ditekukkan. Tumit diangkat sehingga jari-jari dari kedua kaki menghadap klibat. Kemudian kedua tangan diletakkan diatas kedua paha, dengan jari-jarinya terbentang dan ujung jari sejajar dengan ujung lutut.
ثم اسجد حتى تطمئن سا جدا ثم ا ر كع حتى تطمئن جا لسا ثم اسجد حتى تطمئن سا جدا
ثم افعل ذا لك فى صلاتك كلها 
Artinya : Kemudian sujudlah engkau, hingga engkau tuma’ninah dalam sujud itu, kemudian bangkitlah hingga engkau tuma’ninah dalam duduk engkau, Kemudian sujudlah pula hingga engkau tuma’ninah dalam sujud itu. Kemudian perbuatlah denmikian dalam semua shalatmu. (HR Bukhori dan Muslim)
9. Duduk takhiyat akhir dan tuma’ninah
Kaki kiri dimasukkan kekanan sehingga tapak kakinya dibawah betis kanan, jari-jarinya dikeluarkan dan duduk diatas pinggul, sedangkan kaki kanan ditekuk dan menghadap ke kiblat.
واذا جلس فى الركعلة الاخرة قدم زجله اليسرا ونصب الاخرى وقعد على مقعده
Artinya: Dan apabila beliau duduk pada rakaat yang akhir, beliau mengulurkan kaki kirinya ke kanan dan menegakkan kaki yang kanan serta duduk pada pinggulnya. (HR Bukhori dan Muslim)
10. Membaca Tasyahud akhir
11. Membaca Shalawat Nabi
12. Mengucapkan salam serta menoleh ke kanan dan ke kiri
ان النبي ص م كا ن يسلم عن يمينه وعن يساره السلام عليكم ورحمة الله حتى يرى بياض خده
Artinya: Bahwasanya Nabi mengucapkan salam kekanan dan kekiri dengan ucapan assalamu’alaikum wr.wb. (HR, Akhmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, At-Tirmidzi, dan An-Nasai)
13. Tertib.
BAB IV
SISTEM SIRKULASI DARAH  DALAM PERSPEKTIF SAINS
A.    ONTOLOGI
Tekanan darah arterial adalah kekuatan tekanan darah ke dinding pembuluh darah yang menampungnya. Tekanan ini berubah-ubah pada setiap tahap siklus jantung. Selama sistol ventrikuler pada saat ventrikel kiri memaksa darah masuk aorta tekanan naik sampai puncak yang disebut tekanan sistolik.  Selama diastol tekanan turun, nilai terendah yang dicapai disebut tekanan diastolik.
Perbedaan tekanan antara sistol dan diastol disebut tekanan nadi. Batas terendah tekanan sistol pada orang dewasa diperkirakan 105 mmHg, dan batas teratas ialah 150 mmHg. Pada wanita tekanan darahnya adlah 5-10 mmHg lebih rendah dari pada pria.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiysVjSfjWUXdTbF1LQCzWjjPcpcTvFytMju4-flO3jYup-jImpoDELAv9UCigAKly-tZoQ54TxdojFEZLMscWF05ek7UIMIy_zDtDoxZJDBYl7YtcwpaJklsMYjm79PMBlmEJHpX-1S8wI/s400/KERJA+JANTUNG.png

B.     EPISTEMOLOGI
Tekanan darah sistolik dihasilkan oleh otot jantung yang mendorong isi ventrikel masuk kedalam arteri yang telah teregang. Selama diastol arteri masih tetap menggembung karena tahapan periferi dan arteole-arteole menghalangi semua darah mengalir kedalam jaringan. Tekanan darah sebagian tergantung kepada kekuatan dan volume darah yang dipompa oleh jantung, dan sebagian lagi tergantung pada kontraksi otot dalam dinding arteriole. Kontraksi ini dipertahankan oleh saraf vasokontruksi dan ini dikendalikan oleh pusat vaso motorik dalam medula oblongata.
Pusat vasomotorik mengatur tahanan periferi untuk mempertahankan agar tekanan darah relatif konstan. Tekanan darah mengalami sedikit perubahan bersamaan dengan perubahan-perubahan gerakan yang fisiologi, seperti latihan jasmani, waktu adanya perubahan mental karena kecemasan dan emosi, sewaktu tidur dan sewaktu makan.
Sel-sel tertentu otot jantung vertebrata bersifat dapat terangsang sendiri, yang berarti sel-sel itu dapat berkontraksi tanpa sinyal apapun dari system syaraf. Masing-masing sel otot jantung yang dikeluarkan dari jantung dan diamati dengan mikroskop dapat terlihat berdenyut. Daerah jantung yang desebut nodus (simpul) sinoatrium (SA) mempertahankan irama pemompaan jantung denngan cara menentukan laju kontraksi semua otot sel jantung. Terbuat dari jaringan otot khusus, nodus SA terletak pada dinding atrium kanan, dekat dengan titik dimana vena cava superior memasuki jantung. Nodus SA membangkitkan impuls listrik mirip seperti impuls yang di hasilkan oelh sel-sel saraf. Karena sel –sel otot jantung secara listrik disambung, impuls dari nodus SA menyebar dan merambat secara cepat melalui dinding atria, dan membuat otot sel-sel jantung berkontraksi secara serentak.
Denyut jantung juga meningkat dengan olahraga. Peningkatan denyut akibat aktivitas fisik itu merupakan suatu adaptasi yang membuat system sirkulasi dapat menyediakan tambahan oksigen yang dibutuhkan oleh otot yang sedang bekerja keras.

C.    AKSIOLOGI
Manusia mempunyai sekitar 650 otot tubuh, berarti mempunyai 650 motor yang memberikan kemampuan untuk  bergerak. Otot-otot ini jika tidak digunakan akan kehilangan kemampuannya dan berkurang ukurannya dan jika itu tidak aktif untuk jangka yang cukup lama maka akan berhenti semuanya karena itu gerak badan sangat penting.
            Manfaat melakukan gerak badan dengan teratur antara lain memperkuat otot jantung, memperbaiki sirkulasi diseluruh saluran darah, menormalkan tekanan darah, yakni tekanan darah tinggi akan menurun dan tekanan darah rendah akan naik,menguatkan tulang, menuatkan paru-paru, menurunkan emosi negatif, menguatkan otot dan jaringan-jaringan penghubung dan mengurangi proses penuaan.
            Kelainan dan gangguan pada system sirkulasi darah dapat terjadi pada pewarisan (keturunan), rusaknya organ akibat kecelakaan, ataupun karena makanna yang dikonsumsi banyak mengandung zat lemak dan zat kapur. Zat tersebut dapat mengakibatkan pembuluh darah tersumbat atau elastisitas otot jantung berkurang untuk memompa darah.
            Macam kelainan atau gangguan pada system sirkulasi adalah sebagai berikut:
·         Anemia (kurang darah) : disebabkan rendahnya kadar Hb dalam darah rendah atau berkurangnya jumlah eritrosit dalam darah.
·         Varises : pelebaran pembuluh darah vena di betis.
·         Ateroslkerosis : yaitu pergeseran pembuluh nadi karena endapan lemak.
·         Hemofilia : kelainan darah yang disebabkan darah sukar membeku Karen adarah kekurangan trombosit.
·         Leukimia (kanker darah) : jumlah sel darah putih (leukosit) yang menurun.
·         Sklerosis : pengendapan pada partikel pembuluh darah yang menyebabakan pembuluh darah tidak elastis.
·         Dll.





BAB V
PEMBAHASAN
Model integrasi interkoneksi islam dan sains dalam hal ini yaitu  klarifikatif. Hubungan model integrasi interkoneksi ini dapat di lihat pada table, dari sudut pandang islam mengenai proses shalat itu sendiri (Epistimologi) baik gerakannya dan cara pengerjaannya yang dilakukan secara khusyu’ dan teratur . sedangkan dari sudut pandang sains yaitu manfaat yang dtimbulkan dari gerakan shalat dan cara pengerjaan shalat tadi ( Aksiologi). Manfaat dari gerakan-gerakan shalat terhadap sirkulasi darah adalah sebagai berikut:
a.       Takbiratul ihram, postur, berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar telinga, lalu melipatnya didepan perut dan dada bagian bawah. Manfaatnya dari gerakan ini adalah melancarkan aliran darah, getah bening, dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung dubawah otak memungkinkan darah mengalir lancar ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar.
b.      Postur rukuk yang sempurna ditandai dengan tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segelas air diatas punggung tersebut maka tidak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang. Manfaatnya yaitu posisi jantung sejajar dengan otak maka aliran darah maksimal dpada tubuh bagian tengah. Rukuk mengencangkan otot pinggang, paha, kaki dan betis dan memungkinkan darah mengaklir ke tubuh bagian atas sehingga meningkatkan aliran darah yang lebih besar ke tubuh bagian atas (kepala, mata, telinaga, hidung, otak, dan paru-paru) yang memungkinkan terusirnya racun mental.
c.       Sujud, postur menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut ujung kaki, dan dahi pada lantai. Manfaatnya aliran getah bening dipompa kebagian leher dan ketiak. Posisi jantung diatas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak yang artinya otak mendapat pasokan darah kaya oksigen yang memacu kerja sel-selnya. Aliran ini berpebgaruh pada daya pikir seseorang karena itu lakukan sujud dengan tuma’ninah, jangan tergesa-gesa agar darah mencukupi kapasitasnya diotak. dengan sujud, pembuluh darah akan banyak mendapat pasokan darah. dengan beredarnya darah melewati pembuluh darah dan urat nadi, jantung akan berfungsi dengan baik dan memadai untuk memopa darah segar ke otak melalui pembuluh darah leher dan menarik kembali darah dan kaki ke jantung secara terus-menerus. Dengan ini berfungsi mengusir kelelahan dan menyegarkan pikiran.
d.      Salam, gerakan memutar kepal kekanan dan kekriri secara maksimal. Manfaatnya relaksasi otot di sekitar leher dan kepal menyempurnakan aliran darah di kepala. Gerakan ini mencegah sakit kepal dan menjaga kekencangan kulit wajah.

Tabel hubungan model integrasi dan interkoneki islam dan sains
Perspektif sains
Perspektif
islam

Ontologi
Epistimologi
Aksiologi
Ontologi



Epistimologi


Aksiologi




Berbagai studi menemukan bahwa berbagai area tubuh, ketika di aktifkan dengan sentuhan gerakan atau pikiran, maka akan menimbulkan respon fisik dan emosi tertentu yang dapat memperlancar peredaran darah. Pada hakekatnya sabar itu terletak pada mengingat janji Allah yang akan memberi pahala kepada siapa saja yang sabar menahan diri dari kemauan hawa nafsu terhadap hal-hal yang diharamkan Allah,juga mau mengamalkan berbagai bentuk taat yang dirasakan sangat berat bagi dirinya, dan mau mengingat bahwa setiap musibah yang menimpa dirinya atau orang lain adalah takdir Allah. Karenanya sikap sabar ini memerlukan taat dan patuh pada Allah. Kemudian memohon pertolongan kepada Nya salah satunya dengan melakukan shalat. Sebab shalat mengandung hikmah yang besar, yakni dapat mencegah seseorang dari perbuatan keji dan mungkar. Disamping itu orang yang melakukan shalat akan merasa dekat denganNya  dan selalu dalam pengawasannya baik lahir maupun batin.
Shalat yang ihlas dan kusyuk dibuktikan secara kuantitatif melalui sekresi hormon kortisol dengan parameter kondisi tubuh. Pada kondisi normal, jumlah kortisol pada pagi hari normalnya antara 38-690 nmol/liter. Sedangkan pada malam hari atau setelah pukul 24.00, jumlah ini meningkat menjadi 69-345 nmol/liter. Kalau jumlah hormone kortisolnya normal, dapat diindikasikan bahwa orang tersebut tidak ikhlas karena merasa tertekan.

Rasulullah bersabda:
و قر ة عيني في ا لصلا ة                            

Artinya : “Hatiku terasa tentram bila sedang shalat”

Hal ini dapat dikatakan bahwa shalat akan menentramkan jiwa kita yang gelisah oleh aktivitas sehari-hari dan orang yang hatinya tentram maka akan berpengaruh terhadap kesehatan tubuhnya teruma pada tekanan darahnya. Secara ilmiah telah terbukti bahwa tekanan darah merupakan penyakit yang biasa muncul dari masalah kejiwaan sehingga dapat mengakibatkan stres. Stres yang melanda biasanya merupakan kecemasan mental yang ditimbulkan oleh perasaan takut, tidak aman, kekhawatiran. Ketika orang menjadi stres tubuh akan bereaksi, sehingga kadar adrenalin dalam darah meningkat, tekanan darah meningkat, dan kecepatan detak jantung juga meningkat.  Oleh karena itu dalam melaksanakan shalat hendaknya fikiran harus tetap fokus dan khusyu’. Fikiran yang fokus dan khusyu’ akan membawa pada ketentraman jiwa sehingga akan menimbulkan aliran darah yang normal karena dengan adanya peredaran darah yang normal  maka akan menyebabkan tekanan  darah yang normal.

BAB VI
KESIMPULAN
1.    Ranah integrasi-interkoneksi pada pembahasan Shalat dan  sirkulasi darah ini adalah Epistimologi - Aksiologi.
2.    Model integrasi-interkoneksi antara Islam (QS. Al-Baqoroh 45 dan Al- Mukminun 1-2) dan sains pada pembahasan ini adalah model konfirmatif di ranah Aksiologi.

DAFTAR PUSATAKA
Al Maraghi, Ahmad Mushthafa. 1992. Terjemah Tafsir Al Maraghi. Semarang: CV Toha Putra Semarang
 Al Qurthubi. 2007. Tafsir Al Qurthu jilid 1 Diterjemahkan oleh Fathurrahman dkk.  Jakarta : Pustaka Azzam
      . 2007. Tafsir Al Qurthu jilid 12 Diterjemahkan oleh Fathurrahman dkk.  Jakarta : Pustaka Azzam
Arifin, Dachlan. 1992. Pokok-pokok Hukum Cara Shalat Dan Pemeliharaan Jenazah. Yogyakarta : Sumbangsih Offset.
Campbell. 2004. Biologi jilid 3 Edisi V. Jakarta: Erlangga
Ganong, William F. 2002. Fisiologi Kedokteran. Jakarta: Erlangga
Nizar, Muhammad. 2009. Keajaiban Ibadah Secara Medis. Yogyakarta: Tugu Publiser
Khumaidati, Yuyun.2005. Pengaruh Gerak Tubuh Dalam Shalat Terhadap Tekanan Darah. Yogyakarta
Pearce, Evelyn. 2007. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta ; Gramedia
                        . 2010. Al – Qur’an dan Terjemahnya Edisi Ilmu Pengetahuan. Bandung : Mizan